Beritamuhammadiyah.com- Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga ukhuwah atau persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah, yang berarti persaudaraan berdasarkan Islam, menjadi salah satu fondasi utama dalam menciptakan harmoni di tengah keberagaman. Di tengah tantangan polarisasi yang semakin tajam, baik secara internal maupun eksternal, konsep ukhuwah Islamiyah menjadi semakin relevan untuk dipraktikkan.
Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah. Dengan visi rahmatan lil alamin, Muhammadiyah terus berupaya merajut persatuan umat Islam, meredam konflik internal, dan menjembatani perbedaan untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.
Ukhuwah Islamiyah dalam Gerakan Muhammadiyah
1. Merangkul Perbedaan dalam Internal Umat
Muhammadiyah sejak awal berdirinya oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 telah mengedepankan semangat ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan. Organisasi ini percaya bahwa perbedaan dalam cara pandang keagamaan, baik dalam fiqh maupun tradisi, tidak seharusnya menjadi pemicu konflik, tetapi justru menjadi kekayaan yang memperkuat persaudaraan.
Muhammadiyah berkomitmen untuk memprioritaskan persatuan dibandingkan mempertajam perbedaan. Salah satu caranya adalah dengan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman utama, sambil tetap menghormati keberagaman dalam interpretasi keagamaan.
2. Dialog sebagai Jembatan Ukhuwah
Muhammadiyah aktif dalam menyelenggarakan dialog antarorganisasi Islam untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Melalui forum diskusi, seminar, dan silaturahmi antarumat, Muhammadiyah mempromosikan pentingnya saling memahami di tengah perbedaan pandangan.
Sebagai contoh, Muhammadiyah secara aktif menjalin hubungan baik dengan organisasi Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama (NU), untuk meredam konflik yang sering kali muncul akibat perbedaan praktik ibadah. Dialog seperti ini menunjukkan bahwa ukhuwah Islamiyah bukan hanya teori, tetapi benar-benar dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Muhammadiyah dan Ukhuwah di Tengah Keberagaman Indonesia
1. Mengelola Harmoni Antaragama
Indonesia adalah negara dengan keberagaman agama, suku, dan budaya. Dalam konteks ini, Muhammadiyah tidak hanya berperan dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga mendorong terwujudnya harmoni antaragama.
Melalui program-program sosial, seperti bantuan kemanusiaan tanpa diskriminasi, Muhammadiyah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian bagi semua. Misalnya, saat bencana alam melanda suatu daerah, Muhammadiyah hadir tidak hanya untuk membantu umat Islam, tetapi juga masyarakat dari agama lain.
2. Pendidikan sebagai Media untuk Menanamkan Nilai Ukhuwah
Muhammadiyah memahami bahwa pendidikan adalah sarana utama untuk menanamkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, lembaga pendidikan Muhammadiyah mengajarkan pentingnya toleransi, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama sejak dini.
Di sekolah-sekolah Muhammadiyah, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan, baik di antara sesama Muslim maupun dengan pemeluk agama lain. Pendekatan ini menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan semangat persaudaraan.
Tantangan dalam Memperkuat Ukhuwah Islamiyah
1. Polarisasi Sosial di Media Sosial
Di era digital, media sosial sering kali menjadi arena yang memperburuk perpecahan di kalangan umat Islam. Muhammadiyah menghadapi tantangan besar untuk mengedukasi umat agar menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperkuat ukhuwah, bukan memecah belah.
Sebagai solusinya, Muhammadiyah aktif memproduksi konten positif yang mengajarkan nilai-nilai Islam moderat dan persaudaraan. Kampanye ini dilakukan melalui media sosial resmi Muhammadiyah dan jaringan komunitasnya.
2. Persaingan Antarorganisasi Islam
Tantangan lain adalah persaingan antarorganisasi Islam yang terkadang memicu konflik. Muhammadiyah menjawab tantangan ini dengan mengutamakan kerja sama dalam program-program yang berdampak positif bagi masyarakat. Muhammadiyah percaya bahwa persaingan yang sehat harus didasarkan pada semangat memberikan manfaat terbaik bagi umat, bukan pada perebutan pengaruh.
Kisah Inspiratif Ukhuwah Islamiyah Muhammadiyah
Salah satu contoh nyata dari praktik ukhuwah Islamiyah Muhammadiyah adalah saat organisasi ini bekerja sama dengan NU dalam menangani pandemi COVID-19. Meski memiliki perbedaan pendekatan keagamaan, kedua organisasi ini bersatu untuk membantu masyarakat melalui penyediaan layanan kesehatan, vaksinasi, dan bantuan sosial.
Kisah lainnya datang dari komunitas Muhammadiyah di Ambon yang secara aktif merangkul masyarakat lintas agama untuk bekerja sama dalam proyek sosial. Inisiatif ini berhasil mengurangi ketegangan antaragama di daerah tersebut dan menciptakan suasana damai yang dirasakan oleh semua pihak.
Ukhuwah Islamiyah adalah pondasi penting dalam menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah perbedaan. Muhammadiyah, dengan visi rahmatan lil alamin, telah membuktikan bahwa persatuan dapat dirajut melalui dialog, pendidikan, dan kerja sama sosial.
Di tengah tantangan zaman, Muhammadiyah terus berperan sebagai penjaga ukhuwah Islamiyah di Indonesia. Dengan mengedepankan nilai-nilai Islam moderat, Muhammadiyah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mendamaikan, menyatukan, dan membawa keberkahan bagi semua umat manusia.
Generasi muda Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan perjuangan ini. Dengan semangat persaudaraan dan keikhlasan, ukhuwah Islamiyah dapat menjadi pilar utama untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih damai, adil, dan berkeadaban.
Penulis: Muhamad Rafli Aprilianto
Editor: Muhammad Rohman
Leave a comment