Beritamuhammadiyah.com – Para Nabi dan Rasul merupakan makhluk Allah SWT yang diberikan wahyu untuk dirinya sendiri maupun disampaikan kepada umatnya. Ada beberapa sifat wajib dan mustahil Rasul yang wajib diketahui oleh umat Muslim.
Para Nabi dan Rasul sudah pasti berakhlak mulia dan jauh dari sifat tercela. Oleh karena itu, Allah SWT menciptakan dua sifat wajib dan mustahil Rasul yang baik.
Inilah sifat wajib dan mustahil Rasul untuk diketahui, dipelajari, dan dijadikan teladan akhlak. Berikut ini sifat wajib dan mustahil Rasul, diantaranya yaitu:
Sifat Wajib dan Mustahil Rasul
Sebelum memasuki sifat mustahil, ada sifat wajib Rasul yang perlu diketahui. Inilah macamnya dan pengertiannya:
1. Siddiq
Siddiq merupakan sifat wajib Rasul yang berarti benar. Para Rasul selalu benar dalam menyampaikan ajarannya.
2. Amanah
Amanah merupakan sifat wajib bagi para Nabi dan Rasul yang artinya dapat dipercaya.
3. Tabligh
Selanjutnya sifat wajib Rasul yaitu tabligh yang artinya menyampaikan. Para Rasul diwajibkan untuk menyampaikan segala risalahnya kepada umatnya.
4. Fathanah
Yang terakhir adalah fathanah merupakan sifat wajib bagi Rasul yang berarti cerdas. Itulah sifat sifat yang harus ada pada diri seorang rasul yang dapat kita teladani sifat-sifatnya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan sifat yang tidak mungkin ada pada diri Nabi dan Rasul, yang berarti tidak mungkin berada pada dirinya. Berikut ini merupakan sifat mustahil yang dimiliki oleh Rasul, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Kadzib
Sifat mustahil pada rasul yang pertama yaitu kizib yang berarti bohong. Para rasul mustahil bersifat bohong atas apa yang disampaikannya. Dalil bahwa para rasul memiliki sifat ash-Shidqu adalah seandainya para rasul berbohong niscaya berita/khabar dari Allah SWT adalah suatu hal yang tidak benar/bohong, dan hal itu tidak dapat diterima oleh akal (mustaḥīl).
2. Khianat
Selanjutnya khianat yang artinya tidak dapat dipercaya. Para rasul tak mungkin bersifat khianat karena rasul amat bertanggung jawab dan dapat membuktikan semua yang diucapkannya.
Dalil bahwa para Rasul memiliki sifat al-Amānah adalah jika melakukan pengkhianatan dengan perbuatan yang diharamkan dan dimakruhkan. Maka, umat pasti akan diperintahkan untuk mengikuti hal tersebut.
Namun, hal itu mustahil terjadi karena tidak mungkin kita diperintahkan untuk melakukan sesuatu yang diharamkan dan dimakruhkan.
3. Kitman
Sifat selanjutnya yaitu kitman yang artinya menyembunyikan. Para rasul diwajibkan untuk menyampaikan ajarannya kepada kaumnya, maka tidak mungkin para rasul menyembunyikan nya.
Mustahil para rasul bersifat kitman. Karena dalilnya Jika para rasul menyembunyikan sesuatu yang diperintahkan untuk disampaikan, maka umat akan diperintahkan untuk menyembunyikan ilmu.
Namun, hal itu tidak mungkin benar, karena menyembunyikan ilmu merupakan perbuatan tercela yang mendatangkan laknat.
4. Baladah
Sifat terakhir yang ada pada nabi dalam pembahasan kali ini adalah baladah yang artinya bodoh. Sifat ini merupakan lawan sifat fathonah diatas yang artinya cerdas.
Tidak mungkin Rasul bersifat bodoh, sedang dalam dalil yang terkait pembahasan ini dijelaskan bahwa jika para Rasul bodoh maka tidak akan dapat berhujjah melawan musuh-musuhnya. Para rasul merupakan utusan allah yang terpilih yang terjaga dan memiliki karakter yang mulia.
Karakter di atas mungkin tidak mencakup semuanya, namun sudah mewakili dari tugas pokok rasul untuk menyampaikan risalahnya kepada umatnya dan menyerukan agar beriman kepada allah. Sifat-sifat rasul yang mulia harus dapat kita terapkan pada diri pribadi sedangkan sifat mustahil yang tercela harus kita hindari dan jauhkan dari diri kita.
Itulah beberapa sifat wajib dan mustahil rasul beserta artinya yang bisa dijadikan teladan akhlak mulia. Walaupun manusia memang tidak sempurna, namun sifat-sifat di atas dapat dijadikan contoh baik dalam kehidupan.
Penulis: Ai Afifah
Editor: Ghina Shelda Aprelka
Leave a comment