Beritamuhammadiyah.com – Alquran merupakan kitab suci dari umat Islam, dan wanita sangat dimuliakan disini. Peran wanita dalam Alquran sangatlah baik kedudukannya.
Wanita dan laki-laki dalam Islam itu setara, tak ada yang lebih tinggi maupun rendah. Oleh karenanya, keduanya bisa menghargai satu sama lain.
Peran Wanita dalam Alquran
Peran wanita dalam Alquran dipaparkan dengan sangat jelas. Berikut beberapa peran wanita dalam Alquran beserta ayat dan artinya:
1. Peran dalam Keluarga
Peran wanita dalam Alquran di lingkup keluarga yaitu seperti dalam Ali Imran ayat 36 menerangkan mengenai peran wanita dalam keluarga. Dalam bagian ini, Allah SWT menerangkan mengenai kemulian seorang anak wanita yang dilahirkan.
Allah SWT pula berikan peringatan keras mengenai pernyataan bahwa wanita lebih kecil perannya dibanding pria, seperti istri Imran. Sebab istri Imran mengetahui kalau gadis yang lahir dari rahimnya itu mempunyai kearifan yang banyak di baliknya, beliau memberikan julukan Maryam buat anak perempuannya itu.
Istri Imran itu tidak memberikan buah hatinya pada Baitul Maqdis yang lebih dahulu telah dinazarkan. Beliau memohon bantuan pada Allah SWT buat melindungi bayinya dari bujukan setan yang hendak membuat putrinya jatuh dari kebaikan.
Hal ini seperti dalam QS. Ali Imran: 36
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: “Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. ”Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”
2. Peran dalam Pendidikan
Dalam pendidikan peran wanita dalam Alquran ini terdapat dalam Surah Al Mujadalah ayat 11, yang menerangkan kalau peran para wanita serta para pria yaitu serupa setaranya. Allah SWT akan tetap meninggikan derajat untuk kaum-Nya baik pria maupun wanita dengan ilmu yang dipunyainya.
Dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, dijelaskan kalau seorang mukmin yang mempunyai peran besar ialah mukmin yang mempunyai kepercayaan dan ilmu. Ilmu yang dipunyai seseorang mukmin itu kemudian diamalkan yang sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Allah SWT akan berikan jawaban yang setimpal, yaitu adil sesuai dengan apa yang sudah dilakukan seseorang tersebut. Dalam bagian ini pula dijelaskan kalau Allah SWT mengenali seluruh hal yang dicoba umatnya.
Untuk para kalangan wanita yang akan jadi seorang ibu, ilmu amat berarti buat kehidupan buah hatinya nanti. Sebab tanpa ilmu tak mungkin seorang wanita bisa jadi istri serta ibu sekaligus.
Hal ini tercantum dalam QS. Al Mujadalah ayat 11:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan didalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.
3. Peran dalam Pekerjaan
Hakikatnya peran wanita dalam Alquran di aspek pekerjaan serupa kedudukannya dengan pria di Islam. Dengan catatan, jika wanita tidak melalaikan kodratnya buat mendidik buah hatinya dan taat dengan suami.
Hal yang wajib dicatat serta diketahui para perempuan yang mau bekerja yaitu wajib memperoleh berkat dari keluarga ataupun dari suami bila beliau telah menikah. Seperti firman Allah SWT dalam surah Al Ahzab ayat 33:
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliyah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
4. Peran Disaat Ibadah
Diterangkan mengenai peran perempuan dalam Alquran saat ibadah yaitu dalam surah Ali Imran ayat 195. Bagian ini diturunkan karena mereka melaksanakan kebaikan, giat, dan penuh dengan kebaikan hati.
Tidak hanya itu, di dalamnya diiringi dengan alunan do’a yang betul-betul. Oleh karena itu, Allah SWT meluluskan berkah mereka.
Allah SWT di dalam surah itu menerangkan kalau baik pria maupun wanita tidak akan dibeda-bedakan amalannya, dan ibadah yang mereka kerjakan tidak akan percuma. Berikut bunyi QS Ali Imran ayat 195:
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ اَنِّيْ لَآ اُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى ۚ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍ ۚ فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَاُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَاُوْذُوْا فِيْ سَبِيْلِيْ وَقٰتَلُوْا وَقُتِلُوْا لَاُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَاُدْخِلَنَّهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ ثَوَابًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الثَّوَابِ
Artinya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Maka orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di sisi Allah ada pahala yang baik.”
5. Peran dalam Pembagian Warisan
Surah An-Nisa ayat 11 menerangkan mengenai peran wanita dalam Alquran. Dalam surah ini dipaparkan kalau seorang mukmin harus menuntaskan harta peninggalan buat anak-anak yang sudah dibiarkan oleh orang berumur mereka, buat wanita atau pria.
Bila pakar waris terdiri dari anak lelaki serta perempuan, anak lelaki hendak memperoleh dua bagian serta anak perempuan hendak memperoleh satu bagian. Kenapa anak lelaki memperoleh dua bagian sebaliknya wanita memperoleh satu bagian?
Perihal ini pastinya mempunyai alasan tertentu, yaitu karena pria mempunyai keinginan hidup yang lebih banyak, harta yang dimiliki hendaknya dipakai buat menafkahi istrinya sekalian buah hatinya. Sebaliknya harta yang diperoleh oleh perempuan cuma digunakan buat mendanai dirinya sendiri.
Seperti dalam QS. An-Nisa ayat 11:
يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
Artinya: “Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Itulah peran wanita dalam Alquran yang sangat dimuliakan di Islam. Wanita sejatinya sama kedudukannya dengan pria, dan Allah SWT menilai keduanya hanya berdasarkan amal ibadahnya kelak.
Leave a comment