Beritamuhammadiyah.com- Islam selalu diajarkan sebagai agama yang mengedepankan keseimbangan, toleransi, dan harmoni. Dalam istilah yang lebih spesifik, konsep Islam Wasathiyah atau moderasi Islam menjadi landasan utama dalam membangun kehidupan yang damai di tengah keberagaman.
Di Indonesia, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam yang secara konsisten mempraktikkan moderasi Islam. Berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah, Muhammadiyah mengajarkan umat untuk menjauhi paham ekstrem, baik yang terlalu radikal maupun yang terlalu permisif.
Pendekatan Muhammadiyah ini menegaskan bahwa Islam yang moderat adalah solusi untuk menjaga kedamaian, persatuan, dan harmoni di tengah masyarakat.
Islam Wasathiyah, Inti Dakwah Muhammadiyah
1. Menjembatani Perbedaan Mazhab
Salah satu bentuk moderasi Islam yang diterapkan Muhammadiyah adalah upayanya untuk menjembatani perbedaan mazhab dalam Islam. Muhammadiyah menekankan pentingnya kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum utama, sehingga perbedaan dalam hal cabang (furu’) tidak menjadi alasan perpecahan.
Melalui pendekatan ini, Muhammadiyah mengajak umat untuk menghormati perbedaan dan tidak mudah menghakimi pihak lain yang memiliki pandangan berbeda. Prinsip ini menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang inklusif dan terbuka terhadap diskusi ilmiah dalam ranah keislaman.
2. Melawan Ekstremisme dalam Beragama
kstremisme, baik dalam bentuk radikalisme maupun liberalisme, menjadi ancaman nyata bagi harmoni umat. Muhammadiyah hadir untuk menawarkan alternatif berupa Islam Wasathiyah yang menyeimbangkan antara pemahaman tekstual dan kontekstual.
Muhammadiyah mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). Oleh karena itu, tindakan kekerasan atas nama agama atau penafsiran yang berlebihan tanpa melihat konteks sosial sama sekali tidak sejalan dengan ajaran Islam.
3. Dakwah yang Damai dan Toleran
Dakwah Muhammadiyah selalu menekankan nilai-nilai kedamaian, toleransi, dan penghormatan terhadap keberagaman. Dalam dakwahnya, Muhammadiyah menghindari retorika yang memecah belah atau memicu kebencian terhadap kelompok lain.
Melalui berbagai kegiatan, seperti dialog antaragama, seminar, dan diskusi publik, Muhammadiyah aktif menyebarkan pesan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan secara harmonis.
Dakwah seperti ini bukan hanya menjangkau umat Islam, tetapi juga masyarakat non-Muslim yang menjadi bagian dari keberagaman Indonesia.
Moderasi Islam dalam Kehidupan Sosial
1. Pendidikan Islam yang Moderat
Muhammadiyah percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk membangun generasi yang memahami Islam secara moderat. Oleh karena itu, lembaga pendidikan Muhammadiyah, mulai dari sekolah dasar hingga universitas, dirancang untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kepedulian sosial.
Kurikulum di sekolah Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan modern yang relevan dengan tantangan zaman. Pendekatan ini mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan semangat menjaga harmoni di masyarakat.
2. Menghadapi Polarisasi Sosial
Di tengah polarisasi sosial yang semakin tajam, Muhammadiyah berperan sebagai penengah. Melalui program-program sosial, seperti bantuan kemanusiaan, pengelolaan bencana, dan advokasi keadilan, Muhammadiyah menunjukkan bahwa Islam adalah solusi atas berbagai persoalan masyarakat.
Pendekatan moderat Muhammadiyah ini membuatnya diterima oleh berbagai kelompok, bahkan di tengah perbedaan ideologi atau pandangan politik.
Muhammadiyah di Kancah Internasional: Islam Moderat untuk Dunia
Komitmen Muhammadiyah terhadap Islam Wasathiyah tidak hanya terlihat di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional. Muhammadiyah aktif dalam berbagai forum global, seperti United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) dan Religious Forum of G20 (R20), untuk menyuarakan pentingnya moderasi Islam dalam menjaga perdamaian dunia.
Melalui dialog antaragama dan kerja sama lintas budaya, Muhammadiyah menunjukkan bahwa Islam yang moderat adalah kunci untuk mengatasi konflik yang sering kali berakar pada perbedaan keyakinan. Muhammadiyah menjadi contoh bagaimana Islam dapat menjadi kekuatan positif di tengah tantangan global.
Tantangan dalam Menerapkan Moderasi Islam
1. Pengaruh Paham Ekstrem
Salah satu tantangan terbesar adalah melawan narasi paham ekstrem yang sering kali menyasar generasi muda. Muhammadiyah terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang bahaya radikalisme dan pentingnya memahami Islam secara utuh dan moderat.
2. Perbedaan Pandangan Internal
Di dalam umat Islam sendiri, masih ada perbedaan pandangan tentang konsep moderasi. Muhammadiyah harus terus memperkuat pemahaman bahwa moderasi bukanlah bentuk kompromi terhadap prinsip agama, melainkan cara untuk menjaga keseimbangan dalam menjalani ajaran Islam.
Moderasi Islam sebagai Solusi Masa Depan
Pendekatan Islam Wasathiyah yang diterapkan Muhammadiyah menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang relevan dengan tantangan zaman. Dengan mengedepankan nilai-nilai moderasi, Muhammadiyah tidak hanya menjaga harmoni di tengah keberagaman, tetapi juga menawarkan solusi atas berbagai persoalan sosial, politik, dan keagamaan.
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Muhammadiyah terus mengajarkan umat bahwa moderasi Islam adalah jalan tengah menuju kedamaian dan kemajuan bersama. Generasi muda Muhammadiyah diharapkan dapat melanjutkan perjuangan ini dengan semangat keadilan, toleransi, dan rahmatan lil alamin.
Penulis: Muhamad Rafli Aprilianto
Editor: Muhammad Rohman
Leave a comment