Home Kisah Inspiratif Kuntowijoyo, Tokoh Muhammadiyah yang Menggagas Ilmu Sosial Profetik
Kisah Inspiratif

Kuntowijoyo, Tokoh Muhammadiyah yang Menggagas Ilmu Sosial Profetik

Share
Kuntowijoyo, Tokoh Muhammadiyah yang Menggagas Ilmu Sosial Profetik
Share

BERITAMUHAMMADIYAH.COM- Kuntowijoyo adalah salah seorang tokoh Muhammadiyah yang progresif. Pemikirannya tentang dinamika sosial, politik, dan ekonomi umat Islam menjadi bahan diskusi-diskusi di kampus dan masjid-masjid di Jogja dan sekitarnya.

Selain itu juga pemikirannya sering menjadi perdebatan para ahli di suatu surat kabar. Dari sekian luas pemikiran Kuntowijoyo, kali ini tulisan ini hendak mengulas pemikirannya tentang Ilmu Sosial Profetik.

Kuntowijoyo, seorang sejarawan dan pemikir sosial Indonesia, memperkenalkan konsep ilmu sosial profetik sebagai sebuah pendekatan dalam memahami dan mengkaji fenomena sosial dengan perspektif yang berbeda dari ilmu sosial pada umumnya.

Ilmu sosial profetik menggabungkan antara pemikiran sosial dengan prinsip-prinsip ajaran agama, terutama Islam. Dalam pandangannya, ilmu sosial tidak hanya berfungsi untuk memahami dan menganalisis realitas sosial, tetapi juga untuk memberikan solusi atas masalah sosial yang ada dengan dasar moral dan spiritual yang kuat.

Tiga Pilar Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo:

Pilar-pilar Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo diambil dari penyerapan terhadap ayat suci Alquran surat Ali Imron ayat 110.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ

Artinya: Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.…(Āli ‘Imrān [3]:110).

Dari ayat tersebut Kuntowijoyo merumuskan 3 konsep:

a. Humanisasi

Humanisasi di sini adalah suatu usaha untuk mengangkat kembali martabat manusia akibat dehumanisasi (objektivikasi teknologis, ekonomis, budaya, atau negara), agresivitas (agresivitas kolektif, dan kriminalitas), dan loneliness (privatisasi, individuasi) (Kuntowijoyo, 1997).

Humanisasi bertujuan untuk mengangkat kembali martabat manusia yang seringkali terabaikan atau ternodai oleh berbagai bentuk penindasan, ketidakadilan, dan eksploitasi

b. Liberasi

Melansir Alif.id, ada empat sasaran liberasi atau pembebasan yang dimaksud Kuntowijoyo. 1. Liberasi sistem pengetahuan, yakni usaha untuk membebaskan orang dari sistem pengetahuan materialistis, dan dari dominasi struktur. 2. Liberasi sistem sosial, yakni pembebasan orang dari belenggu sistem sosial yang pada waktu itu sedang bertransformasi dari sistem sosial agraris ke sistem sosial industrial.

3. Liberasi sistem ekonomi, yakni pembebasan dari belenggu ekonomi yang memperkuat kesenjangan dan ketidak adilan. 4. Liberasi sistem politik, yakni usaha membebaskan sistem politik dari otoritarianisme, diktator, dan neofeodalisme (Kuntowijoyo, 1997).

c. Transendensi

ransendensi memiliki peran sentral dalam ilmu sosial profetik. Transendensi ialah meletakkan Allah sebagai pemegang otoritas tertinggi, yang menjadi rujukan utama dari humanisasi dan liberasi, sehingga terhindar dari relativisme penuh, nilai tergantung pada golongan yang dominan di masyarakat, dan nilai tergantung nilai biologis (Kuntowijoyo, 1997).

Maka, baik amar ma’ruf (humanisasi) dan nahi munkar (liberasi) yang menjadi pilar ilmu sosial profetik, harus diverifikasi dari sikap totalitas, kepasrahan, dan keyakinan kepada Allah SWT (Kodrat Permana A, 2021).

Pada intinya Kuntowijoyo mengajak kita terlibat dalam sejarah kemanusian menuju pada kualitas diri menjadi umat terbaik sesuai dengan konsep Alquran.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Ormas Terkaya di Dunia, Ini Rahasia Sukses Muhammadiyah
Kisah Inspiratif

Ormas Terkaya di Dunia, Ini Rahasia Sukses Muhammadiyah

Beritamuhammadiyah.com- Dari banyaknya ormas (organisasi masyarakat) di dunia, ormas Muhammadiyah disebut sebagai...

5 Pelajaran Penting dari KH Ahmad Dahlan untuk Generasi Z
Kisah InspiratifPendidikan

5 Pelajaran Penting dari KH Ahmad Dahlan untuk Generasi Z

BERITAMUHAMMADIYAH.COM – KH Ahmad Dahlan adalah tokoh reformis Islam yang menjadi pendiri...

Festival Nelayan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat
Kisah Inspiratif

Festival Nelayan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat: Peran Muhammadiyah dalam Pemberdayaan

Beritamuhammadiyah.com- Masyarakat pesisir memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya di Indonesia...

Sumbangan Pemikiran Dawam Rahardjo dalam Dialektika Pemikiran Muhammadiyah
Kisah Inspiratif

Sumbangan Pemikiran Dawam Rahardjo dalam Dialektika Pemikiran Muhammadiyah

Beritamuhammadiyah.com- Bagi sebagian orang mungkin nama Dawam Rahardjo agak asing. Meskipun kontribusi...