Beritamuhammadiyah.com – Dalam Islam, ada dua macam puasa yaitu wajib dan sunnah. Namun, dalam pembahasan kali ini akan mengenal jenis puasa sunnah.
Karena selain puasa wajib, ada beberapa puasa lain yang berhukum sunnah dan memiliki keutamaan yang tidak kalah penting dari puasa fardhu. Sesuai hukumnya yang sunah, puasa ini jika dilakukan akan mendapatkan pahala namun apabila ditinggal tidak menimbulkan dosa.
Lalu apa saja jenis puasa sunnah itu? Ada berapakah jenis puasa sunnah itu? Artikel ini akan membahas jenis puasa sunnah yang dianjurkan dilaksanakan oleh umat Islam, baik aki-laki maupun perempuan.
Beberapa Jenis Puasa Sunnah
Berdasarkan buku Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena keutamaannya. Puasa tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Puasa Syawal
Puasa Syawal merupakan amal sunnah yang dilakukan di awal bulan Syawal. Puasa ni dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 2 Syawal, yaitu dengan berpuasa 6 hari.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, yang artinya yaitu:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti puasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun.” (HR Al-Jamaah kecuali Al-Bukhari dan An-Nasa’i)
2. Puasa Dzulhijjah (Arafah)
Puasa Dzulhijjah atau bisa disebut dengan Arafah merupakan amalan sunnah yang dikerjakan pada hari Arafah, bulan Dzulhizah. Khususnya dilaksanakan bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan haji.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW, yang artinya sebagai berikut:
“Puasa di hari Arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR Al-Jamaah kecuali Al-Bukhari dan Tirmidzi)
3. Puasa Muharram (Asyura)
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, dengan dianjurkan untuk mendahuluinya dengan puasa pada tanggal 9 Muharram atau melanjutkannya pada tanggal 11 Muharram.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya sebagai berikut:
“Puasa paling utama setelah puasa wajib adalah puasa di bulan Muharram.” (HR Muslim)
4. Puasa Sya’ban
Rasulullah SAW dikenal sering melakukan puasa sunnah secara rutin, khususnya di bulan Sya’ban. Dalam bulan tersebut, beliau memperbanyak hari-hari berpuasa melebihi bulan-bulan lainnya di luar Ramadhan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Sya’ban dalam pandangan Rasulullah SAW, sebagai waktu yang dipenuhi dengan amal ibadah tambahan, termasuk puasa sunnah. Sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, yang artinya:
“Tidaklah aku melihat Rasulullah SAW berpuasa paling banyak dalam sebulan kecuali di bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Puasa Asyhurul Hurum
Puasa sunnah ini merupakan yang dilakukan pada bulan-bulan yang dimuliakan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
6. Puasa Senin-Kamis
Puasa sunnah Senin-Kamis merupakan yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis pada setiap minggunya. Seperti sabda Nabi SAW, yang artinya:
“Amal-amal diajukan kepada Allah setiap Senin dan Kamis, maka Allah mengampuni setiap Muslim kecuali yang saling bermusuhan.” (HR Ahmad)
7. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
Maksudnya yaitu melaksanakan puasa sunnah pada tengah bulan atau lebih tepatnya pada hari-hari Ayyamul Bidh (13, 14, 15 bulan Hijriah). Diriwayatkan dari Hadis Riwayat Nasai, bahwa melakukan puasa ini dapat memiliki pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.
8. Puasa Daud
Puasa daud merupakan puasa yang dilakukan dengan sistem puasa sehari dan tidak berpuasa sehari. Mengenai puasa sunnah ini, ada hadist yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menyebut puasa daud sebagai puasa paling dicintai Allah. (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Itulah puasa-puasa sunah yang dianjurkan untuk dilakukan selain puasa di bulan Ramadhan yang merupakan kewajiban. Jenis puasa sunnah yang terdapat di atas, bisa dilakukan sesuai dengan waktunya.
Penulis: Ai Afifah
Editor: Ghina Shelda Aprelka
Leave a comment